Moderasi Beragama Dalam Tinjauan Pendidikan Islam

Moderasi beragama dalam segi pemikiran dapat ditinjau dari aspek mengedepankan sikap toleran dalam perbedaan dan keterbukaan untuk menerima keberagaman. Perbedaan tidak menghalangi untuk menjalin kerja sama, dengan asas kemanusiaan meyakini agama Islam yang paling benar, tidak berarti harus melecehkan agama orang lain. Sehingga akan terjadilah persaudaraan dan persatuan antar agama, sebagaimana yang pernah terjadi di Madinah di bawah komando Rasulullah Saw. Islam yang inklusif adalah cita-cita besar yang dimiliki kaum muslim di Indonesia. Harapan tersebut menjadi tanggungjawab bagi seluruh kaum muslim di Indonesia, salah satunya adalah pendidikan Islam. Pendidikan Islam berhak menggaungkan nilai-nilai inklusivitas agama sehingga nilai-nilai tersebut dapat diimplementasikan dengan baik oleh peserta didik dan stakeholder lainnya.

Pendidikan tinggi Islam menjadi tempat bernaungnya moderasi beragama. Karena kelompok-kelompok radikal telah secara masif melakukan penetrasi pandangan radikal di kalangan generasi muda melalui institusi pendidikan. Kemudian, diperkuat beberapa survei yang menunjukkan bahwa siswa maupun mahasiswa kecenderungan sikap intoleransi dan radikalisme cukup mengkhawatirkan, guru pun demikian.

Adapun indikator moderasi beragama dalam perspektif pendidikan Islam antara lain:

  1. Pemahaman Islam secara komprehensif
  2. Keseimbangan antara ketetapan syari’ah dan perubahan zaman
  3. Dukungan kepada kedamaian dan penghormatan nilai-nilai kemanusiaan
  4. Pengakuan akan pluralitas agama, budaya dan politik
  5. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas

5 Indikator tersebut seyogyanya wajib terimplementasikan di dalam proses perkuliahan di pendidikan tinggi Islam, guna mewujudkan mahasiswa yang paham akan moderasi beragama dan mampu mengaplikasikan di dalam kehidupannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top